KOMUNIKASI BAHASA
MAKALAH
diajukan
untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Indonesian Writing yang
dibina oleh Bapak Heri Jauhari, Drs, M.Pd
Oleh
Tika Santika
NIM 3145040068
D-3 BI/1/B
FAKULTAS
ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SUNAN
GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur
kita panjatkan kepada Allah Subhanahuwata’ala. Salawat dan salam kita kirimkan
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Sallallahu-alaihiwasallam, karena atas
hidayah-Nyalah makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini
penulis sampaikan kepada pembina mata kuliah Indonesian Writing Bapak Heri
Jauhari, Drs, M.Pd. sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah tersebut.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak yang telah berjasa
mencurahkan ilmu kepada penulis mengajarkan Terampil Mengarang.
Penulis memohon kepada Bapak dosen khususnya,
umumnya para pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam karya
tulis ini, baik dari segi bahasanya maupun isinya, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya
karya-karya tulis yang akan datang.
Bandung,
11 Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR – i
DAFTAR ISI – ii
ABSTRAK – iii
A.
PENDAHULUAN
– 1
1. Latar
Belakang Masalah – 1
2. Rumusan
Masalah – 1
B.
PEMBAHASAN
– 2
1.
Hakikat Bahasa – 2
2.
Fungsi Bahasa – 3
3.
Hakikat Komunikasi – 6
4.
Komunikasi Bahasa – 6
5.
Keistimewaan Bahasa Manusia – 7
C. SIMPULAN – 8
DAFTAR
PUSTAKA – iv
ABSTRAK
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau alat interaksi
yang hanya dimiliki manusia. Di dalam kehidupan bermasyarakat, sebenarnya
manusia dapat juga menggunakan alat komunikasi lain, selain bahasa. Namun,
tampaknya bahasa alat komunikasi yang paling baik, paling sempurna, dibanding
dengan alat-alat komunikasi lain; termasuk juga alat komunikasi yang digunakan
para hewan. Oleh karena itu, untuk memahami bagaimana wujud komunikasi
dilakukan dengan bahasa ini, terlebih dahulu akan dbicarakan apa hakikat
bahasa, apa hakikat komunikasi, kemudian baru dibicarakan apa bagaimana
komunikasi bahasa itu, serta apa dan bagaimana kelebihannya dari alat
komunikasi lain. Dengan menggunakan bahasa, manusia dapat menyampaikan gagasan,
pikiran, maupun perasaan kepada lawan bicara, karena itu bahasa memiliki
peranan penting dalam kehidupan manusia. Di dalam bahasa yang digunakan penutur
juga mengandung makna yang bermacam-macam.
Kata kunci : Komunikasi, Hakikat, Bahasa, Alat, Manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul.
2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
A.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Sebagai alat komunikasi dan alat interaksi yang
hanya dimiliki manusia, bahasa dapat dikaji secara internal maupun secara
eksternal. Kajian secara internal, artinya, pengkajian itu hanya dilakukan
terhadap struktur intern bahasa itu saja, seperti struktur fonologisnya,
struktur morfologisnya, atau struktur sintaksisnya.
Kajian secara internal ini akan menghasilkan
perian-perian bahasa itu sajatanpa ada kaitannya dengan masalah lain diluar
bahasa. Kajian internal ini dilakukan dengan menggunakan teori-teori dan
prosedur-prosedur yang ada dalam disiplin linguistic saja, sebaliknya, kajian
secara eksternal, berarti, kajian itu dilakukan terhadap hal-hal atu
factor-faktor yang berada diluar bahasa yang berkaitan dengan pemakaian bahasa
itu oleh para penuturnya di dalam kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan.
Pengkajian eksternal ini akan mengasilkan
rumusan-rumusan atau kaidah-kaidah yang berkenaan dengan kegunaaan dan
penggunaan bahasa tersebut dalam segala kegiatan manusia. Pengkajian secara
eksternal ini tidak hanya menggunakan teori dan prosedur linguistik saja,
tetapi juga menggunakan teori dan prosedur
disiplin lain yang berkaitan dengan penggunaan bahasa itu, misalnya,
disiplin sosiologi, disiplin psikologi, dan disiplin antropologi.
Penggunaan bahasa itu sangat berpengaruh dalam
segala sesuatu yang dilakukan baik langsung maupun tidak langsung, bahasa itu
menjadi komunikasi setiap harinya dan selalu berperan atasnya.
2.
Rumusan Masalah
1.
Apa fungsi Komunikasi Bahasa ?
2.
Apa Keistimewaan Bahasa Manusia ?
B. PEMBAHASAN
1. Hakikat Bahasa
Kalau kita membuka buku linguistik dari
berbagai pakar akan kita jumpai berbagai rumusan mengenai hakikat bahasa.
Rumusan-rumusan itu kalau dibuturi akan menghasilkan sejumlah ciri yang
merupakan hakikat bahasa. Ciri-ciri yang merupakan hakikat bahasa itu, antara
lain, adalah bahwa bahasa itu sebuah sistem lambing, berupa bunyi, bersifat
arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi. Berikut dibicarakan
ciri-ciri tersebut secara singkat.
Bahasa itu bersifat produktif,
artinya, dengan sejumlah unsur yang terbatas, namun dapat di buat satuan-satuan
ujaran yang hampir tidak terbatas. Umpamanya, menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia susunan W.J.S. Purwadarminta bahasa Indonesia hanya mempunyai
lebih kurang 23.000 buah kata : tetapi dengan 23.000 buah kata itu dapat dibuat
jutaan kalimat yang tidak terbatas.
Bahasa itu bersifat dinamis,
maksudnya, bahasa itu tidak terlepas dari berbagai kemungkinan perubahan itu
dapat terjadi pada tataran apa saja : fonologis, morfologis, sintaksis,
semantic, dan leksikon. Yang tampak jelas biasanya adalah pada tataran
leksikon.
Bahasa itu beragam artinya, meskipun
sebuah bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena
bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang
sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam
tataran fonologis, morfologis, sintaksis, maupun pada tataran leksikon.
Bahasa itu bersifat manusiawi.
Artinya, bahasa sebagai alat komunikasi verbal hanya dimiliki manusia. Hewan
tidak mempunyai bahasa. Yang dimiliki hewan sebagai alat komunikasi, yang
berupa bunyi atau gerak isyarat, tidk bersifat produktif dan tidak dinamis.
Dikuasai oleh para hewan itu seara instingtif, atau secara naruliah. Padahal
manusia dalam menguasai bahasa bukanlah secara instingtif atau naluriah,
melainkan dengan cara belajar. Tanpa belajar manusia tidak akan dapat
berbahasa.
3.
Fungsi
Bahasa
Bahasa adalah
alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti, alat untuk
menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan. Menurut Gorys
Keraf (1997 : 1), “ Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.” Mungkin ada yang
keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk
mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang
mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah
disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan
sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan
dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Dari defenisi di atsa maka dapat disimpulkan
bahwa bahasa adalah amat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan
tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat
ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi
memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di
telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata
’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa
Indonesia artinya kandang atau tempat. Tulisan adalah susunan dari simbol
(huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan. Bahasa lisan lebih
ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi
satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet
oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan
menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.
a.
Sebagai alat untuk berkespresi
Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara
terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada dan pikiran kita,
sekurang-kurangnya dapat memaklimkan keberadaan kita. Misalnya seperti seorang
penulis buku, mereka akan menuangkan segala seseuatu yang mereka pikirkan ke
dalam sebuah tulisan tanpa memikirkan si pembaca, mereka hanya berfokus pada
keinginan mereka sendiri, contohnya : mamapu mrngungkapkan gambaran, maksud,
gagasan, dan perasaan.
Sebenarnya ada 2 unsur yang mendorong kita
untuk mengekspresikan diri, yaitu:
1.
Agar
menarik perhatian orang lain terhadap kita;
2.
Keinginan untuk membebaskan diri kita dari
semua tekanan emosi.
b.
Sebagai alat komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan
saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita
menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam
aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita. Menurut
Keraf (1997:4), “Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi
diri.” komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima
atau dipahami oleh orang lain.
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang
lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh
orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita
ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli
atau menanggapi hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau
pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan
bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita. memberikan
nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa
intelektualitas, atau nuansa tradisional.
c.
Alat untuk mengadakan imtegrasi dan adaptasi
sosial
Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan
sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung
pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang
berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar
di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau
orang yang kita hormati.
d.
Sebagai alat kontrol sosial
Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri
kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun
pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran, buku-buku
instruksi, ceramah agama (dakwah), orasi ilmiah atau politik adalah contoh penggunaan
bahasa sebagai alat kontrol sosial. Selain itu, kita juga sering mengikuti
diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di
televisi dan radio, iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan
salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu
merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan
baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik.
.
4.
Hakikat Komunikasi
Salah
satu fungsi bahasa seperti yang dibicarakan di atas adalah sebagai alat
komunikasi atau alat interaksi. Lalu, masalah kita sekarang adalah: apakah
komunikasi atau alat interaksi. Lalu, masalah kita sekarang adalah : apakah
komunikasi itu. Menurut Chaer (dalam Webster s New Collagiate Dictonary : 1981:
225) mengatakan,
“Communication
is a process by which information is exchange between individuals through a
common system of symbols, sign, or behavior (Komunikasi
adalah proses pertukaran informasi atau antar individual melalui sistem symbol,
tanda, atau tingkah laku yang umum).”
Kalau disimak batasan di atas, maka kita dapat
tiga komponen yang harus ada dalam setiap proses komunikasi, yaitu (1) pihak
yang berkomunikasi, yakni pengirim dan penerima informasi yang dikomunikasikan,
yang lazim disebut partisipan; (2) informasi yang dikomunikasikan; dan
(3) alat yang digunakan dalam komunikasi itu.
5.
Komunikasi Bahasa
Ada dua macam komunikasi bahasa yakni
komunikasi searah dan komunikasi dua arah. Dalam komunikasi searah, si pengirim
tetap sebagai pengirim, dan si penerima tetap sebagi penerima. Komunikasi
searah ini terjadi, misalnya, dalam komunikasi yang bersifat memberitahukan,
khotbah di masjid atau gereja, ceramah yang tidak di ikuti tanya jawab, dan
sebagainya. Dalam komunikasi dua arah, secara berganti-ganti si pengirim bias
menjadi penerima, dan penerima bias menjadi pengirim. Komunikasi dua arah ini
terjadi, misalnya, dalam rapat, perundingan, diskusi, dan sebagainya.
Bahasa
itu dapat mempengaruhi perilaku manusia. Maka kalau si penutur ingin mengetahui
respon si pendengar terhadap tuturannya, dia bias melihat umpan balik, yang
dapat berwujud perilaku tertentu yang dilakukan pendengar setelah mendengar
tutur si pendengar. Dengan demikian, umpan balik berfungsi sebagai sistem
mengecek respon, yang jika diperlihatkan si penutur dapat menyesuaikan diri
dalam menyampaikan pesan/tuturan berikutnya. Tentu saja umpan balik ini hanya
ada pada
Komunikasi
bahasa atau komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai alatnya mempunyai
beberapa kelebihan disbanding dengan jenis komunikasi lainnya, termasuk
komunikasi yang berlaku pada masyarakat hewan. Komunikasi dengan gerak isyarat
tangan yang berlaku untuk orang bisu tuli dan komunikasi membaca gerak bibir
yang juga berlaku untuk bisu tuli sudah tidak dapat digunakan lagi dalam
keadaan gelap atau tidak ada cahaya, karena kedua jenis komunikasi itu sangat
mengandalkan penglihatan mata untuki menangkap dan memahami bahasa gerak tangan
dan bahasa bibir itu. Sedangkan komunikasi-bahasa masih dapat digunakan meskipun
dalam keadaan gelap sekalipun. Malah dengan bantuan alat-alat modern dewasa ini
sistem komunikasi-bahasa telah dapat menebus jarak dan waktu.
6.
Keistimewaan Bahasa Manusia
Hakikat
bahasa sebagai bahasa dan bahasa sebagi alat interaksi sosial sudah dibicarakan
pada subbab diatas. Begitu juga hakikat komunikasi sebagai suatu sistem yang
dimiliki manusia maupun yang ada pada dunia hewan. Berikut ini kita lihat
bagaimana kelebihan atau keistimewaan bahasa sebagai alat komunikasi
1.
Bahasa itu menggunakan jalur vocal auditif.
2.
Bahasa dapat tersiar ke segala arah
3.
Lambang bahasa yang berupa bunyi itu cepat
hilang setelah di ucapkan.
4.
Partisipan dalam komunikasi bahasa dapat saling
berkomunikasi (Interchangeability)
5.
Lambang bahasa itu dapat menjadi umpan balik
yang lengkap
6.
Komunikasi bahasa mempunyai spesialisasi.
7.
Lambang-lambang bunyi dalam komunikasi bahasa
adalah bermakna atau merujuk pada hal-hal tertentu.
8.
Hubungan antara bahasa dengan maknanya bukan
ditentukan oleh adanya suatu ikatan antara keduanya.
9.
Bahasa sebagai alat komunikasi manusia dapat
dipisahkan menjadi unit satuan-satuan, yakni, kalimat, kata, morfem, san fonem.
10.
Rujukan yang sedang dibicarakan dengan bahasa
tidak harus selalu ada pada tempat dan waktu kini.
11.
Bahasa bersifat terbuka.
12.
Kepandaian dan kemahiran untuk menguasai
aturan-aturan dalam kebiasaan-kebiasaan berbahasa manusia diperoleh dari
belajar, bukan melalui gen-gen yang dibawa sejak lahir.
13.
Bahasa dapat digunakan untuk menyatakan yang
benar atu yang tidak benar, atau juga yang tidak bermakna secara logika.
14.
Bahasa memiliki dua subsistem, yaitu subsistem
bunyi dan subsistem makna, yang memungkinkan bahasa itu memiliki keekonomisan
fungsi.
15.
Ciri terakhir adalah bahasa itu dapat digunakan
untuk membicarakan bahasa itu sendiri.
C.
SIMPUALAN
Bahasa
pada dasarnya sudah menyatu dengan kehidupan manusia. Aktivitas manusia sebagai
anggota masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat
setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan dan keinginan disampaikan lewat bahasa.
Selain fungsi bahasa diatas, bahasa merupakan tanda yang jelas dari kepribadian
manusia dan binatang. Melalui bahasa yang digunakan manusia dan binatang, maka
dapat memahami karakter, keinginan, motif, latar belakang pendidikan, kehidupan
sosial, pergaulan dan adat istiadat manusia dan binatang, serta ragam bahasanya
yang banyak dipergunakan.